ASAL USUL PSHT
ADA TIGA TAHAB
A. PERIODE PERINTISAN
PSHT adalah organisasi bukanlah perguruan yg di dirikan oleh khy
- Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Desa Pilangbango, Madiun
-
lanjutnya Atas restu dari Ki
Hadjar Hardjo Oetomo, pada tahun 1948, Soetomo Mangkoedjojo, Darsono dan
sejumlah siswa Ki Hajar, memprakarsai terselenggaranya konferensi
pertama Setia Hati Terate. Hasilnya; sebuah langkah pembaharuan
diluncurkan. Setia Hati Terate yang dalam awal perintisannya berstatus
sebagai perguruan pencak silat di rubah menjadi “organisasi
persaudaraan” dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”.
pertama SH Terate yang digelar tahun 1948, tiga butir
pembaharuan dilontarkan.
1. Merubah sistem Organisasi dan
Perguruan Pencak Silat (paguron) menjadi “Organisasi Persaudaraan dengan
nama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)”
2. Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang pertama.
3. Mengangkat Soetomo Mangkoedjojo sebagai ketua.
arti dari persaudaraan tidak membeda bedakan derajat manusia karna manusia di sisi TUHAN sama drajatnya kita tak bisa merubah takdir tapi dengan adanya organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE uKITA BISA SALING MEMBANTU KARNA DLM PSHT SUDAH ADA IKATAN PERSAUDARAAN /SEDULURAN YG HARUS KITA JAGA
Kesepakatan menjadikan daya gerak organisasi bertumpu pada “sistem di P.
Jawa, tapi merambah ke luar jawa. Selama itu pula, cabang PSHT yang
semula hanya 5 cabang bertambah menjadi 46 cabang.
Dan di PSHT ada beberapa tingkatan siswa menuju warga
1 .capol (calon polos )
2.sabuk polos
3. sabuk njambon
4.sabuk ijo (ijem)
5.petak (putih) kecil
6.mori sak dedek sak pengawe (warga tingkat 1)
ARTI SABUK PSHT DLM MASING MASING TINGKATAN
1. CAPOL (CALON POLOS)
seorang siswa yg belum mengerti arti dari apa itu persaudaraan dan apa itu organisasi yg harus d beri bekal ke SH an
2. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM
Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa
siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg buta atau tidak
mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna
hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna
sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru blajar
dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh
ditunjukan kepada orang lain.
3.arti sabuk njambon
Sabuk
jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah
siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna
jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu
ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga
mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari
yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi
masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya.
4. ARTI SABUK IJEM /IJO
Sabuk hijau secara
mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah
mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan
keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan
terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil,
mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH
Terate.
5.ARTI SABUK PETAK / PUTIH KECIL
Sabuk putih atau putih
kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan
Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yg telah
mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti arah yg
sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada
tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik
pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran
kerohanian/ke-SH-an.
Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena
itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa
tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap
tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate
disebutkan “tiniti liring, tindak ing ati”PUTIH adalah kesucian jadi kita harus bsa mengkosongkan hawa nafsu ,amarah dengki agar kita sesuci sabuk petak
6.arti mori
Mori dalam SH Terate adalah lambang,tanda,bendera, yang menyatakan
bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga Setia Hati Terate yang sah
/ yang sudah disahkan.
Mori berwarna putih melambangkan kesucian hati, dalam arti selalu
berbuat kebajikan, tidak mempunyai sifat tercela, dan tidak mau pemiliki
barang-barang-barang yang tidak sah / bukan miliknya. Warna putih juga
melambangkan kepasrahan kita kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Mengenai panjang mori sebaiknya sakdedeg sakpengawe ( dapat
dilebihi sedikit ) ini juga suatu lambang bahwa hendaknya
cita-cita/kemauan kita harus diukur dengan kemampuan yang ada.
Mori harus disimpan di tempat yang bersih, rapi dan mudah dilihat,
ini agar kita selalu teringat dan merasa terpanggil untuk berbuat baik
dan berbudi luhur,Mori juga sebagai pengingat bahwa kita manusia pasti
akan mengalami kematian.
banyak yg slh arti & penafsiran,banyak warga /KADHANG SETIA HATI(khususnya yg baru di kecer)yg
menganggap bahwa MORI adl semacam benda pusaka yg di kultuskan/di
keramatkan,kadang ada yg menganggap bahwa MORI mempunyai yoni/ada
penunggunya,saya tersenyum melihat & mendengar pernyataan ini,,,mari
kita bahas bersama !!!
MORI JGN SAMPAI KENA
SINAR MATAHARI NANTI PENUNGGUNYA
PERGI,MORI JGN DI CUCI PAKAI SABUN NANTI
PENUNGGU MORI BS NGAMUK,MORI JGN DI
PERAS WAKTU NYUCI NANTI BADAN KITA BS
SKIT SEMUA KARENA KWALAT “